The Spruce / Peggy Trowbridge Filippone
Daging domba adalah daging yang sangat serbaguna dan tersedia di pasar lokal. Namun yang mengejutkan, domba bukan favorit besar di Amerika. Mungkin sedikit sejarah dan informasi akan menjelaskan alasannya.
Sejarah domba
Kata lamb berasal dari lambiz Jerman . Pada 10.000 tahun yang lalu di Asia Tengah, manusia menemukan bahwa domba bukan hanya sumber makanan tetapi juga pakaian. Domba (Ovis aries) telah lama menjadi makanan pokok serta sumber tekstil di Asia, Eropa, Australia, dan Selandia Baru.
Abad pertengahan
Pada Abad Pertengahan, para petani belajar bahwa domba adalah tanaman yang paling produktif, menyediakan daging, wol untuk pakaian, kulit untuk perkamen, dan susu untuk mentega dan keju. Domba menyediakan banyak sekali produk di abad ke-21. Domba pertama dibawa ke Amerika Utara oleh tentara Spanyol di bawah komando Cortez pada tahun 1519. Pengenalan domba ke dalam kawanan ternak komersial di wilayah barat pada 1800-an menyebabkan banyak pertumpahan darah dan pembagian sosial. Mungkin reputasi buruk ini adalah salah satu alasan mengapa domba tidak menjadikannya sebagai andalan langit-langit Amerika. Pada awal 1900-an, pemerintah federal benar-benar menyetujui genosida domba tertentu dalam upaya untuk meningkatkan kualitas breed tertentu.
Salah satu ras tertua
Cotswold, salah satu ras tertua, diperkenalkan ke Inggris lebih dari 2000 tahun yang lalu oleh bangsa Romawi. Dibawa ke Amerika Serikat pada tahun 1832, Cotswold juga merupakan jenis trah murni pertama yang terdaftar di Amerika Serikat pada tahun 1878. Trah ini sekarang diklasifikasikan sebagai trah langka dan dihargai karena wolnya. Anak domba juga memiliki konotasi keagamaan. Anak domba secara ritual digunakan sebagai pengorbanan dalam banyak agama yang berbeda untuk semua jenis dewa dan masih menjadi menu favorit untuk Paskah dan banyak hari libur lainnya.