Mandi

Sejarah singkat origami dan kertas lipat sebagai seni

Daftar Isi:

Anonim

Gambar Shannon Fagan / Getty

Karena kertas mengalami degradasi seiring bertambahnya usia, sulit untuk menghasilkan garis waktu yang tepat untuk penemuan origami. Secara umum diterima bahwa makalah itu ditemukan sekitar 105 M di Cina. Kertas bekas Jepang pertama kali digunakan pada abad keenam. Memang benar bahwa budaya lain terlibat dalam berbagai bentuk pelipatan kertas, tetapi orang Jepang yang pertama kali menemukan kemungkinan yang terkait dengan penggunaan kertas sebagai media seni.

Arti Nama

Origami awalnya dikenal sebagai orikata (bentuk terlipat). Namun pada tahun 1880, kerajinan itu dikenal sebagai origami. Istilah origami berasal dari kata Jepang oru (melipat) dan kami (kertas). Tidak diketahui mengapa istilah ini dipilih, meskipun para sarjana berspekulasi bahwa karakter untuk istilah ini adalah yang paling mudah bagi anak sekolah untuk belajar menulis.

Kepopuleran

Saat ini, banyak orang tertarik pada ide belajar cara melipat tokoh origami karena kertas adalah pasokan kerajinan murah. Namun, ketika origami pertama kali dipraktikkan, itu hanya kerajinan untuk elit. Biksu Jepang melipat figur origami untuk tujuan keagamaan. Origami juga digunakan dalam berbagai upacara formal, seperti praktik melipat kupu-kupu kertas untuk menghiasi botol sake di resepsi pernikahan pasangan Jepang. Tsutsumi, pembungkus kado kertas lipat, digunakan dalam beberapa upacara untuk melambangkan ketulusan dan kemurnian. Tsuki, potongan kertas terlipat yang menyertai hadiah berharga, adalah contoh lain dari pelipat kertas seremonial karena model ini akan bertindak sebagai sertifikat keaslian.

Ketika kertas menjadi lebih terjangkau, orang awam mulai membuat figur origami sebagai hadiah atau membuat kartu dan amplop lipat untuk korespondensi mereka. Origami juga mulai digunakan sebagai alat pendidikan, karena proses pelipatan melibatkan banyak konsep yang relevan dengan studi matematika.

Namun, buku pertama tentang origami adalah Sembazuru Orikata (Thousand Crane Folding) yang ditulis oleh Akisato Rito dan diterbitkan pada tahun 1797. Namun, buku ini lebih tentang adat istiadat budaya daripada serangkaian instruksi. Ada cerita tradisional di Jepang yang mengatakan jika seseorang melipat 1.000 crane kertas, mereka akan diberikan satu permintaan khusus.

Akira Yoshizawa

Akira Yoshizawa sering dikenal sebagai "grandmaster of origami." Dilahirkan pada tahun 1911, ia pertama kali mempelajari origami sejak kecil. Di usia 20-an, ia menggunakan pengetahuan tentang origami untuk mengajar karyawan baru di pabrik tempat ia bekerja pada konsep geometri yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Pada tahun 1954, Yoshizawa menerbitkan Atarashi Origami Geijutsu (Seni Origami Baru). Karya ini menjadi dasar bagi simbol dan notasi yang kita gunakan saat ini ketika menjelaskan cara melipat model tertentu. Itu juga katalis yang mengubah Yoshizawa menjadi superstar origami. Dia menghabiskan sisa hidupnya melayani sebagai semacam "duta budaya" untuk Jepang karena dia membawa kesadaran yang lebih besar tentang teknik origami ke seluruh dunia.

Fakta Menarik

Meskipun origami biasanya dikaitkan dengan Jepang, melipat kertas menjadi populer di Eropa juga. Di Spanyol, praktik ini disebut papiroflexia atau pajarita .

Yoshizawa meninggal pada 2005, tetapi diperkirakan ia menciptakan lebih dari 50.000 tokoh berbeda selama masa hidupnya. Sayangnya, hanya beberapa ratus model ini yang secara resmi didokumentasikan dalam buku-buku origami yang diterbitkannya. Yoshizawa juga memelopori teknik origami basah-lipat yang populer, yang melibatkan penyemprotan kertas dengan kabut air yang halus untuk membuat lipatan dengan tampilan yang lebih bulat dan lebih terpahat. Sebuah buku hebat yang menampilkan karyanya yang disebut "Akira Yoshizawa" diterbitkan pada September 2016.

Variasi modern

Origami pada awalnya tidak mengizinkan pemotongan atau perekatan, tetapi standar telah melonggarkan selama bertahun-tahun. Hari ini, Anda akan melihat banyak buku origami dengan model yang melibatkan beberapa bentuk pemotongan atau perekatan untuk memberikan peningkatan stabilitas pada desain akhir.

Cara lain di mana origami telah berevolusi adalah bahwa angka tidak lagi dilipat secara eksklusif dengan kertas origami. Hari ini, Anda dapat menemukan penggemar kertas lipat yang bekerja dengan kertas kado, mengetik kertas, kertas lembar memo, dan berbagai bentuk kertas buatan tangan. Ada tren kerajinan "hijau" yang melibatkan pembuatan origami dari kertas yang seharusnya dibuang, seperti koran bekas dan sisipan sampah. Anda juga dapat melipat gambar origami dari mata uang kertas untuk memberikan hadiah uang tunai dengan cara yang unik, meskipun kerajinan ini mengharuskan Anda mengikuti diagram yang dibuat dengan mempertimbangkan dimensi spesifik mata uang Anda.