Gerard Brown / Dorling Kindersley / Getty Images
Anjing dapat menunjukkan perilaku yang menakutkan dalam berbagai keadaan. Beberapa ketakutan dan fobia anjing umum termasuk badai petir, pria atau anak-anak, mengendarai mobil, dan banyak lagi. Mungkin ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam pengembangan rasa takut atau fobia pada anjing.
Pentingnya Menemukan Penyebab Ketakutan Anjing
Jika anjing Anda menderita ketakutan atau fobia, penting untuk berusaha mencari tahu penyebabnya. Efek dari ketakutan anjing sangat membuat stres baik bagi anjing maupun pemiliknya, dan menemukan sumber ketakutan sering kali merupakan langkah pertama dalam menyelesaikan atau meredakan masalah. Mengatasi rasa takut itu bermanfaat karena akan mengakhiri kecemasan dan penderitaan yang dialami anjing dan pemiliknya. Karena anjing bisa menjadi agresif sebagai akibat dari rasa takut, mengelola perilaku anjing yang ketakutan bisa sangat membantu menjaga semua orang tetap aman.
Kurangnya Sosialisasi Dini
Salah satu penyebab paling umum dari ketakutan atau fobia pada anjing adalah kurangnya sosialisasi awal. Anjing melewati masa perkembangan kritis ketika mereka berusia antara 8 dan 16 minggu. Anjing yang tidak terpapar hal-hal baru selama periode ini dapat menjadi takut akan hal-hal baru di kemudian hari. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa anjing menjadi takut pada hal-hal seperti mengendarai mobil, bertemu orang asing, dan naik turun tangga.
Fobia dan ketakutan yang berkembang karena kurangnya sosialisasi awal dapat diatasi dengan mengekspos anjing pada hal-hal yang ia khawatirkan menggunakan banyak penguatan positif. Dengan membiasakan anjing Anda dengan orang-orang, tempat, dan benda asing, Anda mungkin bisa menghilangkan rasa takut atau fobia, atau setidaknya meredakan tingkat ketakutan anjing itu.
Pengalaman Negatif
Pengalaman negatif adalah alasan lain anjing mengembangkan ketakutan dan fobia. Sassy, seekor Labrador Retriever hitam adalah contoh yang baik dari seekor anjing yang mengembangkan rasa takut karena pengalaman buruk. Sebagai anak anjing, Sassy ditinggal sendirian di rumah sementara pemiliknya sedang bekerja. Tanpa disadari oleh pemiliknya, seorang pekerja datang suatu hari untuk memperbaiki atap gedung apartemen. Sassy sendirian dan ketakutan ketika dia mendengar suara pukulan terus menerus di atap sepanjang hari. Pemiliknya pulang ke rumah untuk menemukan anak anjing mereka yang biasanya bersemangat meringkuk di sudut, gemetar dan mengeluarkan air liur. Setelah beberapa penyelidikan, mereka menyadari penyebab ketakutannya, tetapi selama sisa hidup Sassy, dia sangat takut akan suara keras. Dia sering perlu disembuhkan selama badai petir dan pada tanggal 4 Juli, dan bumerang mobil bisa mengirimnya untuk bersembunyi di kamar mandi.
Kisah Sassy bukan tidak biasa. Jika seekor anjing memasangkan seseorang, tempat, atau objek dengan pengalaman traumatis, mungkin anjing itu akan mengembangkan rasa takut atau fobia terhadap hal itu. Tingkat trauma yang dibutuhkan anjing untuk mengembangkan fobia berbeda dari anjing ke anjing. Beberapa anjing mungkin disalahgunakan sejak dini, dan masih menyapa setiap orang asing yang ditemuinya dengan ekor yang bergoyang-goyang. Anjing lain mungkin ekornya ditarik oleh anak sekali atau dua kali, dan itu cukup baginya untuk mengembangkan rasa takut pada anak kecil.
Faktor genetik
Genetika juga berperan dalam perilaku yang menakutkan. Sama seperti seekor anjing dapat mewarisi warna dan ukuran bulu dari orang tuanya, ia juga dapat mewarisi sifat-sifat kepribadian. Masuk akal bahwa anjing yang pemalu dan pemalu lebih mungkin menghasilkan anak yang pemalu dan pemalu. Mungkin sulit untuk menentukan apakah ketakutan anjing berasal dari genetika, tetapi satu petunjuk adalah bahwa anjing yang ketakutannya berasal dari kecenderungan genetik mungkin tampak takut pada banyak hal daripada hanya memiliki satu fobia spesifik. Beberapa ras umumnya lebih gelisah daripada yang lain.
Ketakutan yang disebabkan faktor genetik bisa sulit diatasi. Namun, bisa bermanfaat untuk bekerja dengan pelatih atau behavioris anjing yang memiliki pengalaman bekerja dengan anjing-anjing yang ketakutan. Meskipun mereka mungkin tidak bisa membuat ketakutan anjing Anda untuk beristirahat sepenuhnya, adalah mungkin untuk mengubah tingkat ketakutan untuk membuat anjing Anda lebih bahagia dan lebih nyaman dalam berbagai situasi.
Jika Anda mencurigai hewan peliharaan Anda sakit, segera hubungi dokter hewan Anda. Untuk pertanyaan terkait kesehatan, selalu konsultasikan dengan dokter hewan Anda, karena mereka telah memeriksa hewan peliharaan Anda, mengetahui riwayat kesehatan hewan peliharaannya, dan dapat membuat rekomendasi terbaik untuk hewan peliharaan Anda.